Bandara

 

Bandara tempat mendaratnya pesawat

Di bandara terparkir banyak pesawat

Citilink, Lion Air, dan Garuda

         

          Aku pernah menaiki pesawat

          Lion Air namanya

          Duduk di kursi aku melihat awan

Di pesawat ada pramugari

Yang ramah dan setia menemani

Tak terasa aku sudah mendarat di Bali

Sepedaku

Aku memiliki sebuah sepeda
Dibelikan oleh Ayah Bunda
Merah muda warnanya
Bagus bentuknya

       Setiap hari ku bersihkan
       Dari debu dan kotoran 
       Sungguh aku merasa bahagia
       Karena mempunyai sepeda

Pasar

Pedagang berjualan
Bermacam barang ditawarkan
Pengunjung mendatangi pasar
Lalu mengelilingi pasar

       Pengunjung membeli barang
       Beras minyak dan sayuran
       Gelas piring juga pakaian
       Semua dipajang

Hewan Peliharaanku

Kucingku bernama Pungki. Dia nakal. Dia bisa beratraksi seperti sirkus. Dia bukan anak yatim piatu. Dia mempunyai ibu, bapak, dan saudar. Ibunya bernama Minyu. Bapaknya bernama Mau. Saudaraya bernama Minyek, Petrik, dan Preti.Si Pungki lahir karena ibunya terjatuh dari eternit tetapi tidak apa-apa. Ceritanya, di waktu malam Si Mau mengejar Si Minyu. Si Minyu lari ke atap lalu dia jatuh dari eternit. Kemudian paginya dia melahirkan Pungki. Si Pungki dilahirkan prematur, tetapi dia sehat.

 

Berkemah di Hutan

Aku akan berkemah pagi ini. Aku bersiap siap di pagi hari. Sebelum aku berangkat, aku bersalaman dengan ayah ibu, lalu aku berangkat.

Aku sudah sampai tujuan. Tujuannya adalah di hutan. Malamnya aku dan teman teman memasak makanan. Aku dan teman teman berkemah di dekat sungai.

Aku juga memasak minuman. Aku sudah sampai di rumah. Aku menceritakan semua ini kepada orang tuaku. Aku sangat senang.